AnyStories

Pengakuan penulis akan
perjalanan menduduk
posisi saat ini

Saat usia 14 tahun, saya pergi ke Yunnan, China hanya dengan tas ransel. Saat usia 16 tahun, saya pergi ke Melbourne dengan membawa koper. Saat usia 18 tahun, saya pergi ke Jakarta untuk mencari penerbit dan ditolak oleh penerbitan. Tahun ini, saya berusia 24 tahun dan sedang mengerjakan penerbitan buku fisik pertama milik saya

Ketika membuka memo saya sendiri, saya dapat langsung melihat memo pertama yang menuliskan ‘ketekunan yang tidak takut sakit adalah jimat para pengejar mimpi’. Ketika saya datang ke Melbourne pada tahun 2019, saya membuat daftar untuk diri saya sendiri di pesawat, di dalamnya dipenuhi dengan hal-hal yang harus dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Tapi setelah memasuki tahun 2022 dalam sekejap mata, saya hanya berhasil mencapai satu hal dalam daftar tersebut, yakni belajar memasak.

Salah satu diantaranya adalah mendapatkan banyak teman baik dan jika bisa lebih baik mendapatkan teman-teman dari berbagai negara. Harus berteman dengan orang dari berbagai negara dan membuat kata “kesepian” tidak akan pernah muncul dalam hidup saya. Akan tetapi, rasa kesepian itu malah menyapu hidup saya dalam waktu yang sangat singkat. Saya telah melakukan perjalanan ke banyak kota dan melihat banyak pemandangan langit, tapi saya selalu mencari makna perjalanan itu sendiri dalam perjalanan.

Kemudian saya menyadari bahwa makna perjalanan mungkin terletak pada perjalanan itu sendiri, dalam proses pencarian kita.

Omong-omong, perjalanan menulis saya tidaklah lancar dan mulus. Menulis adalah hobi saya sejak kecil. Ketika pertama kali datang ke Melbourne, menulis menjadi cara saya menghabiskan waktu dan tenaga saya karena kehidupan Melbourne yang asing.

Sampai sekarang, ibu saya masih bercanda dengan saya, "Lihatlah dirimu, kamu sekarang menjalankan hubungan yang tidak dapat diandalkan, menulis artikel yang tidak ada pembaca dan pergi ke tempat-tempat yang tidak diketahui siapa pun, itu benar-benar tidak dapat diandalkan."

Mereka selalu merasa bahwa saya yang sekarang terlalu bekerja keras dan tidak bisa membedakan pagi dan siang setiap hari, jadi mereka ingin menyuruh saya bekerja di perusahaan dekat rumah. Sebenarnya saya bukan tidak pernah memikirkan-nya, itu tidak jauh dari rumah dan bisa mendapatkan banyak uang, tapi saya tetap menolak. Ya, memang, mungkin menulis novel itu lumayan tidak bisa diandalkan, tapi menurut saya itu tidak masalah. Menulis adalah hadiah untuk menulis dan melukis adalah hadiah untuk melukis, serta begitu pula dengan bernyanyi, bernyanyi adalah hadiah untuk bernyanyi. Jika seseorang benar-benar dapat melakukan apa yang mereka suka, jadi siapa yang dapat mengatakan bahwasanya itu bukan merupakan hadiah. Karena saya suka menulis, jadi tentu saja saya ingin menjadi seorang penulis.

Ketika saya pertama kali mencoba mengirimkan beberapa artikel pada penerbit, saya selalu khawatir kemampuan menulis saya sendiri tidak cukup, jadi ketika saya punya waktu, saya akan menghabiskan dua jam untuk membaca buku dan jika tidak mempunyai waktu, saya akan menghabiskan dua puluh menit untuk membaca dan jika hari minggu, saya akan membaca satu buku. Jika artikel yang saya buat tidak cukup baik, saya akan membuatnya dua kali, jika permintaan artikel harus menuliskan 110.000 kata, saya akan menulis hampir 200.000 kata dan kemudian menghapus yang tidak perlu.Tapi saya masihsaja terus ditolak oleh penerbit.

Mungkin perlu sedikit keberuntungan untuk menulis artikel yang bagus, tetapi jika seseorang tidak berhenti menulis, maka itu adalah hasil kerja keras. Terkadang, perlakuan dunia ini pada Anda tergantung pada bagaimana Anda memperlakukan dunia ini, jadi tidak ada yang perlu dikeluhkan. Sebenarnya ini juga tidak apa-apa. Saya mempunyai seorang teman yang harus menonton film pada setiap jam 8 malam, lalu minum sedikit anggur merah dan pergi tidur pada jam 11. Orang yang tinggal di lantai atas unit saya akan bangun setiap pagi jam 5 untuk lari pagi dan saat itu aku sering belum bangun.

Kita semua akan menemukan ritme hidup kita sendiri, lalu kemudian terjerumus ke dalam dan tidak dapat keluar. Saya tidak tahu apakah ada banyak orang lain yang menghadapi pilihan seperti saya ini atau tidak. Tapi fakta-nya, sering kali tidak peduli apakah kita memilih tidak dapat diandalkan atau sangat stabil, kita tetap akan menghadapi masalah yang sangat penting. Intinya pertanyaan ini bermuara pada dua kata "Rasa Aman."

Setahun yang lalu, saya mengunjungi sebuah penerbitan di mana merupakan tempat yang telah bernegosiasi selama sebulan, gadis kecil yang menyambutku selalu tersenyum. Beberapa waktu kemudian, saya berjalan keluar dari gedung kantor dengan linglung. Saat itu musim dingin, tapi sinar matahari sangat hangat. Ketika saya mendongak dan melihat gedung-gedung perkantoran, saya tiba-tiba merasa diriku sangat kecil dan bodoh. Untungnya, setelah mengalami 50 penolakan, saya menjadi lebih kuat lagi dan untungnya, saya telah pergi ke banyak tempat dan bertemu dengan banyak orang, jadi saya menjadi lebih berani.

Meski pun jalan saya lambat,, tetapi saya berani mengatakan bahwa saya tidak pernah mundur. Saya memaafkan semua kesedihan, kesulitan dan emosi kecil yang diberikan Tuhan, karena Tuhan telah meninggalkan hal-hal yang lebih berharga untuk saya misalkan, kekuatan, kerja keras dan pendampingan.

Kemudian saya baru menyadari bahwa daripada mengkhawatirkan masa depan, kita lebih baik bekerja keras mulai sekarang. Di jalan ini, hanya perjuangan yang bisa memberi Anda rasa aman, jadi jangan mudah menggantungkan impian Anda pada seseorang dan jangan terlalu peduli dengan penilaian di sekitar Anda, karena masa depan adalah milik Anda sendiri dan hanya Anda sendirilah yang dapat memberikan diri sendiri rasa aman terbesar. Lalu tidak peduli seberapa sulit, seberapa jauh dan seberapa "tidak bisa diandalkan”, anda juga jangan melupakan dengan perjanjian yang telah kamu janjikan untuk diri sendiri, serta tempat yang ingin Anda pergi.

Platform Shortnovel diperkenalkan oleh seorang teman saya. Platform ini hanya menerima cerita pendek. Awalnya saya tidak berencana untuk menulis cerpen. Tapi mungkin karena teman-teman saya tidak tahan melihat saya yang ditolak terus oleh penerbit, jadi dia bilang platform ini memiliki toleransi yang kuat terhadap penulis, itu sangat humanistik dan memiliki banyak peluang. Dia terus menekankan kata "kesempatan" pada saya. Jadi jika saya benar-benar ingin melanjutkan menjadi penulis, dia menyuruh saya untuk memulai menerbitkan cerpen di platform ini. Jadi, saya mulai mencoba menuliskan cerpen.

Cerpen sangat berbeda dengan novel panjang, karena saya sudah terbiasa menulis cerita yang panjang, jadi sulit bagi saya untuk beradaptasi dengan ritme cerita pendek. Sebuah novel memungkinkan saya untuk memperkenalkan karakter dan mengatur plot tanpa kerumitan apapun. Tapi cerpen tidak bisa, semuanya itu harus menampilkan kepribadian karakter yang berbeda. Saya harus mampu melakukan singkat dan menonjolkan poin penting. Oleh karena itu, saya harus ketat dalam setiap kalimat dan mempertimbangkan kata-kata dengan cermat. Tapi itu benar-benar melatih kemampuan menulis saya. Untuk menulis cerpen yang bagus, saya menggunakan penulisan naskah sebagai referensi dan saya sempat menonton banyak film, serta lebih memperhatikan sifat manusia dan masyarakat, Saya akan mempelajari teknik ekspresi dengan membaca beberapa karya bagus, lalu kemudian berkreasi. Terakhir, kerja keras tidak sia-sia, saya mendapatkan imbalan yang setimpal.

Saya mencoba mengirimkan beberapa artikel ke shortnovel dan itu dengan cepat lulus tinjauan, saya bahkan diajukan ke bagian rekomendasi beranda. Sejujurnya, pada saat itu juga, saya baru mulai mengerti apa yang dimaksudkan “kesempatan” dari teman saya". Kesempatan memasuki rekomendasi beranda memberiku kuota yang sangat besar, dan saya juga mendapatkan banyak perhatian dan penggemar, ini benar-benar memberi saya rasa kepercayaan diri yang cukup untuk terus melanjutkan menulis.

Setelah berubah menjadi penulis cerpen, jalur kreatif saya akhirnya mencapai klimaks kecil. Keterampilan menulis saya juga terus meningkat dari waktu ke waktu seiring pembuatan cerpen dan terkadang dapat menuliskan karya yang unggul. Kemudian saya menjadi penulis kontrak Shortnovel. Tentu saja saya mendapatkan semua yang bisa didapatkan oleh seorang penulis yang unggul. Karena platform ini bisa secara khusus mendukung penulis kontrak yang seperti saya. Saya menjadi terkenal dan mencapai pendapatan yang eksplosif. Jika dipikirkan sekarang, saya dapat menyadari bahwa titik balik perjalanan menulis saya berasal dari ini.

Dan pada tahun ini juga, saya memulai tahun jeda. Setelah empat tahun berlalu, ini pertama kalinya saya menghabiskan lebih dari dua bulan di rumah.

Memikirkan kehidupan saya sebelumnya, saya hidup sendirian selama empat tahun. Saat lapar, saya akan memasak; saat bangun, saya langsung pergi ke kelas; saat bosan, saya akan membaca buku dan menulis artikel yang diterbitkan ke koran serta melakukan wawancara untuk mendapatkan uang tambahan. Saya pikir saya bisa menjaga diri saya sendiri dengan baik, tetapi saya lupa bahwa merawat diri sendiri sama sekali berbeda dengan merawat orang lain. Meski pun saya terlihat mandiri, tetapi saya sangat bergantung pada keterasingan saya dengan dunia. Jadi tidak masalah jika Anda tersesat di kota, Anda tetap akan menemukan jalan pulang; jadi tidak masalah jika ponsel Anda kehilangan daya, Anda dapat mengisi ulang tanpa takut akan keadaan darurat, jadi tidak masalah jika Anda begadang semalaman dan membuat tubuh Anda lelah.

Jika Anda ingin bertanya apakah saya merindukan hari-hari ini, saya akan mengatakan bahwa saya rindu. Tetapi jika Anda bertanya kepada saya apakah saya ingin terus hidup seperti ini, saya akan menjawab dengan pasti bahwa saya tidak ingin. Alasannya sangat sederhana, semua kehidupan saya sebelumnya sebagai pribadi dianggap sebagai semacam latihan, semua pencarian saya sebelumnya adalah untuk memungkinkan diri saya mengurus diri sendiri dengan kemampuan saya sebelum tua. Hari selanjutnya, saya ingin merawat orang tua dan orang-orang yang saya cintai dengan baik, dan berhenti membiarkan orang-orang yang mencintai saya mengkhawatirkan saya.

Tiba-tiba saya teringat pertama kali saya ditolak oleh Penerbit Jakarta. Saat itu, saya dan artikel saya tidak dianggap apa-apa. Editor mengatakan pada saya bahwa apa yang saya tulis tidak titik klimaks, jadi sulit untuk dijual. Dia menyuruh saya pergi melihat buku-buku yang terkenal di pasaran, dia bertanya bagaimana cara saya bersaing dengan penulis itu. Namun saya yang saat itu tidak memiliki keraguan sedikit pun, saya berkata kepadanya bawa aku percaya ketulusan dapat ditukar dengan ketulusan.

Jadi kamu lihat, saya akhirnya berhasil menjadi penulis profesional yang saya inginkan. Setelah Shortnovel melewati perjalanan panjang transformasi kreatif saya, platform mulai mendukung saya dalam menulis buku.

Sebelumnya, saya telah pergi ke berbagai penerbit untuk mengirimkan novel panjang, tapi saya ditolak berulang kali. Tak kusangka, suatu hari nanti, saya juga bisa menerbitkan buku pertama dalam hidup saya melalui kumpulan cerpen.

Saya tidak memiliki bakat apa pun, tetapi saya memiliki kepolosan akan bermimpi. Jadi item terakhir dalam memo saya adalah untuk diri sendiri. Saya menuliskan ‘Saya menggunakan waktu untuk memperoleh bakat’. Mungkin pada akhirnya saya ditakdirkan untuk menjadi diri sendiri yang tidak mendapatkan apa-apa, tetapi setidaknya saya tahu saya pernah berusaha keras.